Sebatas riwayat
Waktu adalah jalan yang ku lewati, setiap hari.
tanpa ku mengerti, kemana ia akan membawaku berlari.
dan kau, adalah renungan yang menolak mati.
dengan hasrat menyala, diatas ubun-ubun ku sumpama api.
Mataku adalah tempat istrahat, bagi hatiku si pndusta.
dan hatiku adalah tempat bagi si duka, mengembara.
dan aku tahu,bahkan seandainya pun, harusnya tak ada.
sebab, langit tetaplah langit dan bumi tetaplah bumi.
aku hanyalah riwayat pagi, yang tidak tercipta dari mimpi.
(Tamalanrea,2019)
Komentar
Posting Komentar